Kunjungi PCNU Kota Bandung, Jeje Bahas Keberagaman

0


BANDUNG, SabaraNews -
Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 2, Jeje Wiradinata menyambangi kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung, Jumat (4/10/2024). 


Maksud kedatangan dirinya bersama pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandung nomor urut 1, Dandan Riza Wardhana-Arif Wijaya, untuk bersilaturahmi dengan para pengurus NU Kota Bandung. 


Kedatangan mereka disambut baik sejumlah pengurus NU Kota Bandung. Mereka juga berdiskusi seputar permasalahan pemerintahan. Mulai tingkat Kota Bandung maupun Jawa Barat.


“Sebenarnya saya ke sini diajak Kang Dandan. Kita ingin mendengarkan apa yang menjadi harapan dan keinginan warga nahdliyin di Kota Bandung. Konsep Jabar untuk Semua ini kan agar rakyat merasakan kebijakan kami secara benar dan tepat,” ujar Jeje.


Dia pun mengaku bukan orang baru di Nahdlatul Ulama. Pasalnya, dirinya merupakan Mustasyar PCNU Kabupaten Pangandaran. Namun persoalan yang dihadapi warga nahdliyin, baik di kota besar maupun daerah, berbeda-beda.


“Pemikiran NU, konsep NU itu ada di saya, bagaimana NU berkembang di Pangandaran luar biasa sehingga tentu akan kita jabarkan di Jawa Barat,” ucapnya.


Pada kesempatan itu, Jeje pun menyinggung mengenai keberagaman yang ada di Jawa Barat. Dia menilai keberagaman merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari.

“Keberagaman ini sebuah keniscayaan yang tidak mungkin kita hilangkan. Saling support, saling membantu, kalau perlu orang Nasrani membantu membuat mesjid, ketika Natal umat Islam menjaga. Jadi nggak usah polisi yang menjaganya tapi kita semua. Rahmatan lil alamin konsepnya adalah keragaman itu,” paparnya.


Sementara, Dandan Riza Wardhana mengaku ingin mewujudkan Kota Bandung yang rukun. Dengan visi itu diharapkan masyarakat bisa hidup berdampingan dengan rukun. Bentuk kerukunan itu artinya Kota Bandung terbuka untuk semua umat.


“Sekarang saya komunikasi dengan NU, saya juga komunikasi dengan Muhammadiyah. Besok saya juga diundang komunitas Kristen,” tukasnya.


Keharmonisan hidup masyarakat itu juga cerminan dari falsafah hidup bangsa. Yakni harus hidup rukun.


“Jadi harus membahagiakan semua orang Bandung. Semua dirangkul,” pungkasnya.

 (*)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)