Aa Maung Pertanyakan Banyaknya Karangan Bunga PPDB 2024 Yang Penuhi Kantor Disdik Berisikan Pujian Pada PJ Gubernur Jabar
BANDUNG. - SabaraNews.Di tengah kondisi carut marut pelaksanaan PPDB Jabar 2024, ada pemandangan yang tidak biasa di Dinas Pendidikan Jawa Barat, Senin 15 Juli 2024.
Di depan gerbang kantor Disdik Jabar, terpampang puluhan karangan bunga yang berisikan pujian kepada Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin dan Plh Kadisdik, Mochamad Ade Afriandi.
Beberapa karangan bunga tersebut tertulis:
''Selamat Dan Sukses kepada Pj Gubernur dan Plh Kadisdik Jabar Atas Konsistensinya Dalam Pelaksanaan PPDB 2024''.
''Selamat Dan Sukses kepada Pj Gubernur dan Plh Kadisdik Jabar Atas Konsistensinya Dalam Pelaksanaan Pergub No 9/2024''
Beberapa karangan bunga tersebut dikirim oleh MKKSMA Provinsi Jawa Barat, Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat, Forum Alumni UPI, Ketua FKKS, MKKSMA Sumedang, MKKSMA Majalengka, MKKSMA Kota Bandung, MKKSMA Purwakarta, MKKSMA Kuningan, MKKSMA Cimahi, MKKSMA Cianjur, MKKSMA Sukabumi, MKKSMA Indramayu, MKKSMA Cirebon, MKKSMA Bekasi, dan lain sebagainya.
Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2), Asep Buhori Kurnia atau Aa Maung menilai 'parade' karangan bunga yang memuji pelaksanaan PPDB Jabar 2024 kepada Pj Gubernur dan Plh Kadisdik Jawa Barat sangat tidak lazim dan telah menyakiti hati masyarakat.
''Dengan tulisan dalam karangan bunga Selamat dan Sukses itu, apanya yang sukses di PPDB Jabar 2024 ini? Yang terjadi, PPDB tahun ini malah yang terburuk dibanding PPDB tahun-tahun sebelumnya,'' tegas Aa Maung.
Apa yang menjadi ukuran kesuksesan jika dalam pelaksanaan PPDB Jabar 2024 ini malah semakin massif kecurangan.
Anehnya, tambah Aa Maung, sebagian kecil kecurangan itu telah terbukti dan diumumkan langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin dan Plh Kadisdik, Mochamad Ade Afriandi dan dimuat di berbagai media massa dan ramai di media sosial.
Dan, kata Aa Maung, jumlah kecurangan yang terjadi itu jauh lebih banyak dari yang diumumkan.
''Kecurangannya pun lebih beragam, mulai dari penggunaan KK Aspal, cuci rapor sampai penyalahgunaan data Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) Ekstrim,'' jelas Aa Maung.
Dampak dari dibiarkannya berbagai kecurangan ini, kata Aa Maung, ribuan Calon Peserta Didik (CPD) yang lebih layak dan memenuhi syarat untuk diterima dalam PPDB Jabar 2024 jadi tersingkir oleh oknum CPD, oknum orang tua dan oknum aparat yang berlaku curang.
''Jadi, suksesnya dmana? Harusnya Pak Pj Gubernur dan Plh Kadisdik temui masyarakat yang lebih layak diterima di PPDB Jabar dan mengaku bersalah dan meminta maaf,'' tegas Aa Maung.
(Moch Asep)