Bangkalan - (Sbn)SabaraNews.com // Tragedi penganiayaan terhadap Wartawan kembali terjadi. Kali ini, jurnalis inisial M (38), warga Desa Dusun Kwalas, Kecamatan Kwanyar, menjadi korban pembacokan orang orang tak dikenal, ketika motor yang dikendarai melintas di jalan raya Desa Tambin, Kecamatan Tragah, Jumat (10/5) sekira pukul 11.00.
Akibatnya, korban, informasinya Wartawan Wartapers, menderita luka serius. Lengan tangan kiri dan punggungnya terkoyak cukup parah akibat sabetan sajam.
Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya yang dihubungi via telepon seluler, membenarkan peristiwa tragis yang dialami salah satu Wartawan di kabupaten ujung Barat Pulau Madura itu.“Benar Mas, Anggota Satreskrim saat ini sedang intent melakukan lidik lapangan,” kata AKBP Febri, Sabtu (11/5).
Kapolres berharap komunitas insan pers tidak terburu-buru menulis tragedi ini. Terlebih dugaan siapa oknum pelakunya, termasuk kemungkinan latar pemicunya belun jelas. Berikan keleluasaan kepada Timsus Satreskrim di bawah koordinasi Kasat Reskrim AKP Heru Cahyo Seputro untuk mengungkap kasus ini.
Informasi yang beredar di lapangan, beberapa saat sebelum kejadian, korban M yang mengendarai motor R-2 melintas di jalan raya Desa Tambin. Korban kemudian mampir ke salah satu warung di tepi jalan raya untuk membeli makanan. Saat itulah, mendadak M dibacok oleh OTK dari arah belakang. Ada dugaan, korban memang sengaja dikuntit oleh OTK. Disinyalir mengendarai motor Mio.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Sauputro, menjelaskan, begitu keluarga korban M melaporkan peristiwa berdarah itu ke Polsek Tragah dan Polres Bangkalan, Timsus Satreskrim segera melakukan olah TKP. Juga mulai berjibaku melakukan lidik lapangan.
Termasuk mengorek keterangkan pemilik warung dan warga di sekitarnya. Namun tidak satupun diantara mereka yang mengaku melihat dan tahu kronologis kejadiannya. Apa lagi dugaan siapa oknum pelaku penganiayaan.
Di sisi lain, korban M untuk sementara belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan intensif di RSUD Syamrabu, Kecamatan Bangkalan Kota. Bahkan terbetik khabar, malam harinya jurnalis malang tersebut dirujuk ke RSUD Dr Soetomo karena luka bacok yang diderita cukup parah.
“ Yaahh…begitulah kira-kira kebiasaan tan-taretan kita di Madura. Kalau dimintai keterangan terkait kasus carok atau penganiayaan, meski mungkin mereka tahu kejadiannya, pasti kompak mengatakan ta’ oneng kaulah pa’ (tidak tahun saya pak),” timpal Kasi Humas Iptu Risna Wijayati.
Karenanya, Iptu Risna, sesuai arahan kapolres, wanti-wanti agar insan pers di Kabupaten Bangkalan bisa menahan diri. Jangan grusa-grusu menulis berita dengan memanfaatkan sumber di lapangan.
Termasuk info tetang siapa dugaan oknum pelakukanya. Terlebih terkait kemungkinan latar pemicunya. Sebab belum jelas apakah latar penyebab kasus ini berkait erat dengan tugas korban sebagai jurnalis, atau karena persoalan lain.
“ Jadi bersabarlah, kita tunggu hasil ungkap kasus ini oleh timsus Satreskrim” saran Iptu Risna. Semoga korban cepat pulih dan tersangka pelakunya segera tertangkap. Ini penting agar validitas kebenaran yang menjadi latar penyebab terjadinya peristiwa ini jadi terang-benderang,Tutupnya.
( WIDA SABARA )