Jakarta ( SBN ) Sabaranews.com Berawal dari Serangan Hoax Kepada Lembaga Polri, sehingga perlu membuat Kelompok Media Yang Akuntabel , Presisi dan Profesional, ingin membuat Organisasi Wartawan Pendukung Polri.
Pelopornya adalah Pengacara , berdarah Keluarga Polri, Eks Wasekjen DPP KBPP Polri Bidang Minerba, dan Dianggap Salah Satu Penasehat Hukum Jendral Bintang Tiga Di Mabes Polri.
Ide itu Selanjutnya , Pelopor tersebut mencari Produk Yang Pass, Apa yang dinamakan Organisasi agar bisa singkron dengan Prisisi Polri,Dengan Cara Mencari Tema " Presisi Programnya, FRN Pengawasnya"
Karena Belum Ada Petunjuk dari Sang Ilahi, Seorang Pengacara yang juga Wasekjen KBPP Polri, mendatangi Nenek Moyang Pendiri Bhayangkara, untuk meminta Petunjuk " Apa Yang Bagus Mengawal Presisi", dengan cara mendatangi Cagar Budaya Raja raja Majapahit.
Saat berkunjung Di Tanah Majapahit Jawa Timur sambir Tabur Bunga, muncul Inspirasi beberapa nama :
1. Banzer Polri
2. Perkumpulan Wartawan Polri
3. Perkumpulan Wartawan Fast Respon (Tindakan Cepat).
Sepulang dari Jawa Timur, Pendiri mengumpulkan Wartawan, untuk menyampaikan niatnya, Sehingga sangat direspon para wartawan.
Diantara yang hadir saat itu :
1. Jayanu Nyunting
2. Dian Surahman
3. Deky Kristanto
4. Nendy Media
5. Maulida
6. Rika Fitri
Beberapa kali rapat dilakukan di Kantor Pendiri di Plaza Indonesia.
Jujur Beberapa Kali Mengajukan Nama Fast Respon Nusantara tetap ditolak karena kaitannya bahwa nama itu sebelumnya digunakan Program Polri dizaman Kapolri Bambang Hendarso
Tak putus asa Pendiri/ Yang Juga Owner ini, awalnya organisasi ini dibawah PT Fast Respon Nusantara. Karena dikhawatirkan akan menjadi Pro dan kontra dikemudian hari.
Maka Owner FRN, ini mencoba melobi kembali Notaris agar Perkumpulan ini memiliki Akta Perkumpulan Wartawan, Alhamdulilah Diterima Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia, dengan Nama (PW FRN).
Tak Disangka Update terbaru , Jumlah Anggota Wartawan Cukup Besar, Termasuk Satgas dan Simpatisan.
"Wida"